5 (lima) Portal terbaik di dunia berdasarkan Penilaian yaitu
1. Swedia Indeks Nilai (0,9157)
2. Denmark Indeks Nilai (0,9134)
3. Norwegia Indeks Nilai (0,8921)
ke 3 negara skandinavia ini menggunakan strategi web yanng serupa, yaitu informatif dan terintegrasi dengan kuat (e_Service)
4. Amerika serikat (USA) Indeks Nilai (0,86440)
memiliki kelengkapan informasi dan pelayanan dengan tampilan fitur yang menarik.
5. Netherland (belanda) Indeks Nilai (0,86310)
juga memiliki kelengkapan informasi dan menerapkan e_participation dan portale e_government.
demikianlah portal portal terbaik di dunia dalam pelayanan e- Government....
forum Latifah berbagi ilmu
Sabtu, 22 Juni 2013
Kunci sukses E_Gov
kunci sukses pelayanan e_Goverment pemerintah/swasta yaitu
2.4
Elemen Sukses Pengembangan E-Government :
Suksesnya pengembangan
e-government bergantung kepada sejumlah faktor yang dikenal dengan istilah
elemen sukses (Indrajit, 2012; Sadikin, 2011). Elemen-elemen sukses tersebut
merupakan hasil kajian dan riset oleh Harvard JFK School of government meliputi
support (dukungan), Value (nilai) dan Capacity (kemampuan). Ketiga elemen sukses tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut
.
Dukungan/Support
Elemen pertama dan
paling krusial yang harus dimiliki oleh pemerintah adalah keinginan (intent)
dari berbagai kalangan pejabat publik dan politik untuk benar-benar menerapkan
konsep e-government, bukan hanya sekedar mengikuti trend. Tanpa adanya unsur
“political will” dari pemerintah, berbagai inisiatif pembangunan dan
pengembangan e-government akan sulit berjalan.
Kata support adalah dukungan. Hal terpenting
dalam hal dukungan adalah dukungan unsur pimpinan. Pimpinan harus memiliki political
will (keinginan politis)untuk
mengembangkan e-government, karena hal ini akan menyangkut seluruh proses dari
e-government. Artinya, pemimpin tidak saja harus pintar dalam hal penyusunan
konsep, tetapi harus juga menjadi motivator ulung pada fase pelaksanaannya (action).
Tanpa adanya unsur political will, mustahil berbagai inisiatif pembangunan
dan pengembangan e-government dapat berjalan dengan mulus.
Sudah umum bahwa budaya birokrasi cenderung bekerja
berdasarkan model manajemen top-down (paradigm klasik). Karena itu, dukungan
implementasi program e-government yang efektif harus dimulai dari para pimpinan
pemerintahan yang berada level tertinggi (Presiden, Gubernur, Walikota/Bupati).
Dukungan yang dimaksud disini lebih dari dukungan verbal semata, tetapi
dukungan yang diharapkan adalah dalam bentuk:
a. Disepakatinya kerangka e-government sebagai salah satu kunci sukses negara
dalam mencapai visi dan misi bangsanya, sehingga harus diberikan prioritas
tinggi sebagaimana kunci-kunci sukses lain diperlakukan. Dengan disepakatinya
kerangka tersebut secara bersama, maka tingkat resistensi dimungkinkan akan
kecil.
b.
Dialokasikannya sejumlah sumber daya (manusia,
financial, tenaga, waktu, informasi, dan lain-lain) di setiap tataran
pemerintahan untuk membangun konsep ini dengan semangat lintas sektoral.
c. Dibangunnya berbagai infrastruktur dan superstruktural pendukung agar
terciptanya lingkungan kondusif untuk mengembangkan e-government (seperti
adanya Undang-Undang yang jelas, ditugaskannya lembaga-lembaga khusus –
misalnya e-Envoy atau DeTIKNas di Indonesia – sebagai penanggung jawab utama,
disusunnya aturan main kerja sama dengan swasta dan lain sebagainya), dan
d. Disosialisasikannya konsep e-government secara merata,kontinyu, konsisten,
dan menyeluruh kepada seuruh kalangan birokrat secara khusus dan masyarakat
secara jmum melalui berbagai kampanye yang simpatik.
Kemampuan/Capacity
Kemampuan (“capacity”) adalah
adanya unsur kemampuan atau keberdayaan dari pemerintahan setempat dalam
mewujudkan e-government. Dalam hal ini ada tiga hal minimum yang paling tidak
harus dimiliki oleh suatu pemerintahan dalam rangka mengimplentasikan dan
membangun e-government, yaitu :
- Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan berbagai inisiatif e-government, terutama yang berkaitan dengan sumber daya finansial
- Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai karena fasilitas ini merupakan 50% dari kunci keberhasilan penerapan konsep e-government
- Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan agar penerapan e-government dapat sesuai dengan asas manfaat yang diharapkan.
Perlu diperhatikan di
sini bahwa ketiadaan satu atau lebih elemen prasyarat tersebut di atas jangan
dijadikan alasan tertundanya sebuah usaha untuk menerapkan e-government.
Diusahakan agar pemerintah yang hendak mengimplementasikan e-government segera
mencari cara yang efektif agar dapat memiliki ketiga prasayarat tersebut di
atas, misalnya melalui usaha kerja sama dengan pihak swasta, merekrut SDM
terbaik dari sektor non publik, mengalihdayakan (outsourcing) berbagai
teknologi yang tidak dimiliki.
Nilai/Value
Elemen pertama dan
kedua di atas merupakan dua buah aspek yang dilihat dari sisi pemerintah selaku
pihak pemberi jasa (sisi penyedia-supply side). Pelaksanaan e-government tidak
akan ada gunanya bila tidak ada pihak yang diuntungkan, dalam hal ini yang
menentukan besar tidaknya manfaat yang diperoleh dengan adanya e-government
bukanlah kalangan pemerintahan saja melainkan masyarakat dan mereka yang
berkepentingan (sisi permintaan-demand side).
Karena itu pemerintah
dituntut agar bertindak teliti dan bisa memilih prioritas jenis aplikasi e-government
apa saja yang harus didahulukan pembangunannya agar benar-benar memberikan
value (manfaat) secara signifikan yang dapat dirasakan langsung oleh
masyarakatnya.
Perpaduan antara ketiga
elemen di atas akan membentuk sebuah nexus (pusat syaraf jaringan e-government)
yang akan menjadikan kunci sukses penjamin keberhasilan penerapan e-Government.
Gambar 2.3 Faktor-faktor kritikal untuk kesuksesan
e-government
Pembanguan e-government telah dimungkinkan dengan
adanya dasar dan kemajuan teknologi informasi yang kokoh dan telah mencapai
kemajuan yang terbaik dalam waktu yang singkat. Hal terutama dari semuanya,
pemerintah telah berhasil melakukan apa yang disebut sebagai 'informatization'
atau penggunaan teknologi informasi pada semua proses pemerintahan, sebagai
sebuah agenda yang krusial berdasarkan pada rencana-rencana strategis dan
berkelanjutan dan didukung dengan investasi yang berkelanjutan.
Pada tahun 1980-an, dasar pembangunan e-government
telah dilaksanakan melalui digitalisasi pada semua fungsi-fungsi utama
pemerintah seperti administrasi, pendidikan, keuangan, pertahanan dan
kesejahteraan rakyat. Pada tahun 1990-an, infrastruktur yang diperlukan untuk
pembangunan masyarakat informasi telah dipersiapkan melalui pembangunan sebuah
jaringan informasi nasional berkecepatan tinggi. Pada tahun 2000-an, efisiensi
kerja administrasi dan kualitas kehidupan masyarakat mengalami perbaikan melalui
investrasi proyek-proyek e-governmemnt yang intensif.
Langkah kedua pembentukan dan manajemen sistem-sistem
administrasi untuk mempromosikan 'informatization.'Semua instansi pemerintah
secara eksklusif bertanggungjawab terhadap informasi yang dibangun di kantor
kepresidenan dan kantor perdana menteri untuk memfasilitasi penerjemahan semua
proyek berbasis IT kedalam pelaksanaan, dengan segera dan secara efisien. Tahap
ini telah membawa intansi memainkan peran yang sama sekali baru yaitu sebagai
penjaga-penjaga utama yang mengawasi dan mengkoordinasikan semua kebijakan
"informatization". Undang-undang dan peraturan-peraturan yang relevan
dibuat pada tahap awal- pemerintah telah mengalokasikan anggran utuk
mempromosikan TIK dengan membentuk “Promotion Fund” pada 1996 untuk mendukung
semua proyek utama informatization atau penerapan teknologi e-government.
Sistim Informasi nasional
Yang dimaksud dengan Sistem informasi nasional atau disingkat Sisfonas adalah merupakan
suatu inisiatif yang dilakukan dalam rangka mengembangkan infrastruktur sistem
informasi pemerintahan secara terpadu dan mengintegrasikannya dalam satu
kesatuan yang utuh dalam rangka mendukung pencapaian Good Governance.
Secara umum definsi Sisfonas tidak akan pernah lepas dari definsi sistem
informasi yaitu „ Pengelolaan informasi berdasarkan alur kerja/proses bisnis
yang sesuai dengan azas efisiensi dan efektivitas dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi“, sedangkan Sisfonas memiliki definisi yaitu „
Pengelolaan informasi diseluruh tingkatan pemerintah secara sistematis
dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat“, kedua hal
tersebut akan melandasi definisi e-government sebagai muara dari seluruh
inisiatif yaitu „Penyelenggaran pemerintahan berbasis elektronik (Teknologi
Informasi) untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam hubungannya
dengan masyarakat, komunitas bisnis dan kelompok terkait lainnya menuju
good governance“.
suatu inisiatif yang dilakukan dalam rangka mengembangkan infrastruktur sistem
informasi pemerintahan secara terpadu dan mengintegrasikannya dalam satu
kesatuan yang utuh dalam rangka mendukung pencapaian Good Governance.
Secara umum definsi Sisfonas tidak akan pernah lepas dari definsi sistem
informasi yaitu „ Pengelolaan informasi berdasarkan alur kerja/proses bisnis
yang sesuai dengan azas efisiensi dan efektivitas dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi“, sedangkan Sisfonas memiliki definisi yaitu „
Pengelolaan informasi diseluruh tingkatan pemerintah secara sistematis
dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat“, kedua hal
tersebut akan melandasi definisi e-government sebagai muara dari seluruh
inisiatif yaitu „Penyelenggaran pemerintahan berbasis elektronik (Teknologi
Informasi) untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam hubungannya
dengan masyarakat, komunitas bisnis dan kelompok terkait lainnya menuju
good governance“.
Landasan Peraturan E_GOV
Adapun landasan Perundangan yang mewajibkan instansi pemerintah RI
melaksanakan egov dalam pelayanan publik yaitu "IINSTRUKSI PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI
NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT"
Diposka
Sejarah E_ GOV
Sejak dasawarsa 1990-an beberpa negara di dunia mulai menggunakan sistem
pemerintahan menggunakan elektronik. Tercatat negara – negara seperti
Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada, Singapura dan beberapa negara
seperti Jepang, Australia dan Inggris telah menngunakan sistem pemerintahan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Penggunaan TIK oleh pemerintah padadasarnya adalah untuk memberikan warga
negaranya dengan akses yang lebih nyaman ke informasi dan layanan
pemerintah serta untuk memberikan pelayanan publik kepada warga, mitra
bisnis, dan mereka yang bekerja di sektor ...
Biodata
Nama:Latifah Yusuf
NPM ; 051219208
Alamat Rumah: Perum Azhar, Blok BC No 12 RT. 25A Rw 06 Kenten
HP: 0852 6884 2314
Email: Latifahyusuf04@gmail.com
website: www.latifahyusuf04.blogspot.com
Pekerjaan : PNS Staf kantor Camat BA II
Selasa, 11 Juni 2013
Tugas E_Government
Pengertian E-Government adalah Penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganegaranya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan dan dapat diaplikasikan pada institusi-institusi legislatif ,yudikatif atau administrasi publik, untukmeningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
adapun delapan model penyampaian dan manfaatnya yaitu ;
.Pemerintah-penduduk (Government-to-Citizen, G2C)
Jenis
penyampaian e-government ini menyediakan momentum untuk meletakkan layanan
publik online, terutama melalui penyampaian layanan elektronik untuk menawarkan
informasi dan komunikasi;
2.Penduduk-pemerintah
(Citizen-to-Government, C2G)
Jenis
ini menyediakan momentum untuk meletakkan pelayanan publik online, terutama
melalui penyampaian layanan elektronik untuk pertukaran informasi dan
komunikasi.
3.Pemerintah-bisnis
(Government-to-Business, G2B)
Secara
aktif memandu inisiatif E-transactions seperti e-procurement dan pengembangan suatu pasar
elestronik untuk pemebelian oleh pemerintah; dan melaksanakan tender melalui
elektronik untuk pertukaran informasi dan komoditi;
4.Bisnis-Pemerintah
(Business -to-Government, B2G)
Secara
aktif memandu inisiatif E-transactions seperti
e-procurement dan pengembangan pasar untuk pembelian oleh pemerintah,dan
melaksanakan procurement tenders melalui cara-cara elektronik untuk penjualan
barang dan jasa;
5.Pemerintah-Pegawai
(Government-to-Employee, G2E)
Mengkhususkan kepada
pelayanan yang memberikan fasilitas untuk pengelolaan pegawai negeri dan
komunikasi internal dengan pegawai pemerintah dalam rangka membuat aplikasi
e-career dan sistem tanpa kertas di dalam e-office.
6.Government-to-Government
(G2G)
Menyediakan
kerjasama dan komunikasi online bagi departemen pemerintah atau agen-agen
pemerintah yang didasarkan pada dapur data pemerintah yang besar sehinmgga
mempunyai dampak terhadap efisiensi dan efektivitas. Jenis ini juga meliputi
pertukaran internal dalam infornmasi dan komoditi.
7.Pemerintah-Lembaga
nir-laba ( Government-to-Nonprofit, G2N).
Pemerintah
menyediakan informasui dan komunikasi kepada organisasi nir-laba,
organisasi-organisasi sosial, partai politik, legislatif dll. .
8.Lembaga nir-laba-pemerintah
(Nonprofit-to-Government, N2G)
Manfaat E_GOV
2. meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Government di pemerintahan (bebas KKN).
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi ,relasi,dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakehloldernya untuk keperluan aktifitas sehari-hari.
4. memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan tren yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintahan dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
7. Penegakan peraturan lalulintas jalan, kartu identitas (KTP),kartu pintar serta aplikasi NFC.
8. Penyampaian-penyampaian layanan pemerintahan berbasis TV dan Radio, fasilitas komunitas online, newsgroup dan electronic mailing list, chat on line, seta teknologi pesan instan.
2.Adapun 6 C unsur sukses e_Goverment yaitu
1. Commitment : Kepentingan orang banyak
2. Content : Isinya berbagai jenis Ilmu Teknologi
3. Connectinity : Jaringannya luas tersebar dimana-mana
4. Competence : Kmampuan untuk public
5. Citizen Interface : Promosikan website kita
6. Capital : Modal yang cukup
Langganan:
Postingan (Atom)